Senin, 25 Februari 2013

bunga desa

Inspektur Jenderal (Pol) Djoko Susilo berubah menjadi tuan tanah. Asetnya berupa tanah dan bangunan tercecer di empat kota: Jakarta, Yogyakarta, Surakarta dan Semarang. Aset ini dibelinya ketika sedang berdinas.

Kisah Djoko benar-benar sempurna. Kaya raya lantas bertemu dengan Putri Solo tahun 2008, si kembang desa Dipta Anindita. Ia pun rela berbagi harta. Beberapa rumah terdaftar atas nama Dipta dan anaknya, Poppy Femialya.

Segel penyitaan berlabel KPK kini harus tertempel di beberapa gerbang rumah itu. Rumah-rumah tersebut diduga dibeli dengan uang hasil korupsi, sedangkan nama kepemilikan menjadi modus pencucian uang.

Tanah dan bangunan ini juga tak masuk di Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN). Data LHKPN menyebutkan Djoko hanya memiliki dua harta tak bergerak senilai Rp 4,6 miliar, berupa rumah dan tanah di Jakarta Selatan.

www.rudinotoningrat.com  www.ilmumetafisika.com  www.mindpoweracademy.com  www.1000khodam.com

kepemimpinan Hilmi

 Pada senja Maret 2008, ada kisah tentang perdebatan Godfather antara Hilmi Aminuddin dan Didin Hafidhuddin.

“Dalam dakwah itu nggak ada istilah bos, Godfather, semuanya sama kan?”

Prinsip itu ditegaskan pendiri PKS, Didin. Dengan prinsip itulah, Ketua Badan Amil dan Zakat Nasional (Baznas) yang pernah menjadi calon Presiden RI dari Partai Keadilan itu kemudian menemui Hilmi, Ketua Majelis Syura.

Didin tidak sendirian datang ke Padepokan Madani Center, Lembang, Bandung, Jawa Barat. Bersama Didin, ikut pula para tokoh PKS yaitu Daud Rasyid, Mashadi, Ihsan Tanjung, dan Tizar Zein. Mereka berangkat pagi-pagi dari Jakarta dan sampai Lembang ketika hari sudah sore.

Didin cs merasa harus bertemu Hilmi karena kabar bos PKS itu sebagai Godfather di PKS sangat kencang saat itu. Mereka resah adanya isu PKS di bawah kepemimpinan Hilmi memperjualbelikan mahar untuk pilkada maupun pilpres.
   www.rudinotoningrat.com   www.ilmumetafisika.com   www.1000khodam.com   www.mindpoweracademy.com
***